30.9.24

Sublunary (ii)

Cabaran paling mengasak seorang gadis rider; bilamana jentera tanggal berderai, jiwa si gadis turut berkecai dan demikianlah dalam terusan membilang detik meniti hari menjelma bulan yang beredar menjadi tahun tahun gerhana yang takterhitungkan sampai kontang semangat, serupa takbernyawa, sebukan manusia, senafas ia sekayuh, menyabung nasib sehingga punah siuman, lalu di hujung pengakhir epilog seperti sebabak mimpi yang telah tertilik, gadis rider itu pun tersadai melarat di tepian jalanan - takterpungut, takterhiraukan, hitam terbakar, menyebati seperti hangit asap jentera yang dulu padanya serupa candu namun kini sekadar debu aspal yang jelik lagi menyebalkan.

Cheras | 01042023

0 komen

Dum Spiro Cano (ii)

: Untuk JM

Ya Tuhan, kecemasan apakah yang telah kau hamburkan kini?
Kecintaan yang tiba tiba; taktertepiskan, lagi takbertepi,
Seperti Icarus yang rela mampus dihangus berahi mentari,
Infatuasi ini oh peritnya meremukredamkan hati,
Wahai, betapa walang hidup kalau andai dia tak kupunyai..

Tapi aku tahu, seorang lelaki baik seperti ini takmungkin bisa kumiliki,
Maka cukuplah saja aku mabuk dalam semar rindu yang mencelakakan diri,
Serupa Sysipus yang selamanya menolak realiti,
Biar hanyut kuratibkan namanya sampai mati,
Demi dia, sungguh aku taklagi peduli..

Cheras | 20092024 

0 komen

27.9.24

Dum Spiro Cano (i)

: For JM

"When do things hurt us?
Simply when we love them, utterly passionately – death is merciful."

And you're now definitely killing me, my darling.
Still I, unashamedly wish to be your martyr.

Cheras | 27092024

0 komen