30.3.12

sepasang kekasih dan nota nota dari tuhan (xii)

1. kebahagiaan juga milik embun dan pagi. bunga pun tersenyum, bikin lebah jadi rajin sekali. lalu aku terpikir, kebahagiaanku, bisakah datang darimu?

2. kesedihan juga milik bumi dan matahari. awan pun menangis, bulan nestapa di langit pilu. lalu aku terpikir, kesedihanku, adakah jua kedukaanmu?
0 komen

14.3.12

sepasang kekasih dan nota nota dari tuhan (xi)

: Nirwan

1. Bacakanlah sajakku Nirwan, sejambak kata tentang angin, kunang dan bulan, juga sedikit cerita kita. Pejamkan matamu dan bacalah ia Nirwan.

2. Gerimis menggantung diri di ujung kelopak matamu. Nirwan, bibir ini tak tahu yang dikecupnya adalah asin hujan atau dukamu.

3. Cinta, seluas sebuah padang terbuka. Dalam mengejar engkau yang terjatuhnya adalah aku. Luka, rindu rindu yang sarat, parah dan melarat.

4. Langit pun bahkan tak tahu, yang terkandung oleh rahimnya adalah kesedihanku, yang kelak gugur kerana hilangnya engkau.

5. Di penghabisannya, cinta adalah - hanyalah debu debu yang ditepis dari ujung sepatu. Engkau angin liar, melayang sekedarnya dan berlalu.

***
3 komen

9.3.12

Pantun Untuk Kanda (iv)

1. tak ada gading tak retak,
   tanduk seladang lagikan bercabang,
   kalau hendak katakan hendak,
   bimbang hilang diambil orang.

2. karang melur buat hiasan,
   petik sekuntum selit di telinga,
   selayang pandang ke wajahmu tuan,
   hati berdetik cinta pun berbunga.

3. rendah rendang pohon ketapang,
   anak tupai terloncat loncat,
   mana abang kemana sayang?
   rindu adik makin memberat.

4. adik bimbang abang tak pulang,
   kemana pergi entah tak tahu,
   mungkin abang mungkinkah curang,
   diam diam kahwin lagi satu?


ewahhh!!
0 komen

8.3.12

sepasang kekasih dan nota nota dari tuhan (x)

: Nirwan

cinta menyamar senja, melindap perlahan, merah lembayung dan membara - engkaukah itu yang melengkung manis di langit paling tepi?

memandang ke sirat kilat di langit paling jauh, dalam deras dengung hujan - yang paling aku ingat adalah engkau dan hangat sebuah pelukan.

0 komen

7.3.12

The Gardener, Verse XLVI - Rabindranath Tagore

You left me and went on your way.
I thought I should mourn for you and set your solitary image in my heart wrought in a golden song.
But ah, my evil fortune
Time is short.

Youth wanes year after year; the spring days are fugitive; the frail flowers die for nothing, and the wise man warns me that life is but a dewdrop on the lotus leaf.
Should I neglect all this to gaze after one who has turned her back on me?
That would be rude and foolish! 
For time is short.

Then, come, my rainy nights with pattering feet; smile, my golden autumn; come, careless April, scattering your kisses abroad.
You come, and you, and you also!
My loves, you know we are mortals.
Is it wise to break one's heart for the one who takes her heart away?
For time is short.

It is sweet to sit in a corner to muse and write in rhymes that you are all my world.
It is heroic to hug one's sorrow and determine not to be consoled.
But a fresh face peeps across my door and raise its eyes to my eyes.
I cannot but wipe away my tears and change the tune of my song.
For time is short. 




A beautiful verse indeed. One of my favorite. You can also listen to my amateurish recitation of this verse by clicking this player. Forgive me my silly pronunciation or whatever. Just.. enjoy it! 

***
0 komen

6.3.12

Sepi Itu Adalah... (ii)

  • sepi adalah helaian baju baju dan spenda  dalam mesin basuh yang kau lupa putarkan pagi tadi. 

  • sepi bagaikan nyala dapur paling biru, yang dirindunya ialah hitam bontot kuali itu. 

  • sepi adalah sayur bayam yang layu dalam peti sejuk paling bawah itu kerana kau sebenarnya lebih suka taugeh. 

  • sepi ibarat kueh kasui tanpa kelapa parut, alangkah manis tapi tiada berlemak.

  • sepi adalah lensa lensa kamera tanpa drybox, yang ada cuma fungus dan kulat cagu.

  • sepi ibarat ular sawa kekenyangan hamster. seminggu? dua minggu? terbelenggu lah ia jauh dari belaian dan suapan manja.

  • sepi ibarat himpunan kontena tanpa kren. terduduk terdiam tanpa haluan tak tahu kemana, akhirnya karat di pelabuhan.


Nota penulis: Yee, itula dia makna sebuah kesepian.

***
3 komen

3.3.12

Kehadapan Kekasihku Yang Tertunda (ii)

KEHADAPAN kekasihku yang tertunda, telah abadi kesesatan ini, lalu padamu mustahil akan aku sampai, kerana cinta aduhai terlalu misteri, teka teki yang takkan pernah selesai.


***
0 komen