Damai petang Rabiulthani
Tersimpuh aku di bawah redup kemboja
Lama di keteduhan itu
Perlahan-lahan ku lagukan
Baris-baris syair dari tuhan
Sedingin makna embun subuh itu
Meresap ia ke lubuk-lubuk yang dalam
Semilir petang meniupkan harumnya
Bersama-sama harum kemboja
Lalu menghilir pula ia ke benua-benua yang jauh
Untuk yang tercinta
Antara yang sudah
Kutamatkan syair itu
Dalam penantian dan persoalan
Akan bila pula saat untukku?
1 comment:
Baik puisi ni. Memberi kesan bila membacanya. Abg tgk lara pun follow blog politik tapi lara tak follow blog abg... tak tau ke? Tak pernah baca ke? BH .....tapi Shhhh!
Post a Comment