Aku yang mabuk dek khamar cinta,
Tiap tiap jajahan fikirku cuma ada kamu,
katakan saja, ya, aku memang gila!
Siapakan waras digoda dirimu?
29.1.11
20.1.11
kamu adalah aku
: Kepada JM
2
komen
Share to XShare to Facebook
Harum basah peluhmu adalah likat merah darahku,
Desah hangat nafasmu adalah degup denyut nadiku,
Kasar telapak tanganmu adalah hangat selimut tidurku,
Redup renung matamu adalah nian penerang malamku,
Sesungguhnya, seluruh hidupmu adalah tujuanku,
Jika mati kamu, maka punah jua lah aku-!
Desah hangat nafasmu adalah degup denyut nadiku,
Kasar telapak tanganmu adalah hangat selimut tidurku,
Redup renung matamu adalah nian penerang malamku,
Sesungguhnya, seluruh hidupmu adalah tujuanku,
Jika mati kamu, maka punah jua lah aku-!
puisi serupa :
cinta,
desah nafasmu,
jiwa,
mati,
selimut tidurku,
tentang cinta
13.1.11
Jika Aku Masih Begini, Tetapkah Engkau Kekal Begitu?
Jika pekat malam tanpa kerdip bintang itu adalah aku,
masih mahukah kau menjadi kelip kelip yang tulus cahayanya?
Jika gersang tanah di telapak kaki mu itu adalah aku,
masih inginkah kau menumbuhkan tunas tunas kasih di halamannya?
Jika keruh air di muara hayat itu adalah aku,
masih sudikah kau melayarkan perahu cinta di dadanya?
Jika matiku di hujung dunia terbenamnya lahad itu,
masih tegakah kau mengharumi nisan dengan air yang basah mawarnya?
Jika aku masih aku dan masih begini,
tetapkah engkau masih engkau dan kekal begitu?
tetapkah engkau masih engkau dan kekal begitu?
Published with Blogger-droid v1.7.4
puisi serupa :
aku begini,
bintang,
dia,
engkau begitu,
jika,
laut,
puisi murah,
tentang cinta,
tentang rindu
12.1.11
The Gardener Verse XLI - Rabindranath Tagore
I long to speak the deepest words I have to say to you
but I dare not – for fear you should laugh
That is why I laugh at myself and shatter my secret in jest
I make light of my pain, afraid you should do so.
I long to tell you the truest words I have to say to you
but I dare not – being afraid that you should not believe them
That is why I disguise them in untruth, saying the contrary of what I mean
I make my pain appear absurd, afraid that you should do so.
I long to use the most precious words I have for you
but I dare not – fearing I should not be paid with like value
That is why I give you hard names and boast of my callous strength
I hurt you, for fear you should never know any pain.
I long to sit silent by you,
but I dare not – lest my heart come out at my lips
That is why I prattle and chatter lightly and hide my heart behind words
I rudely handle my pain, for fear you should do so.
I long to go away from your side
but I dare not – for fear my cowardice should become known to you
That is why I hold my head high and carelessly come into your presence
Constant thrusts from your eyes keep my pain fresh for ever.
0
komen
Share to XShare to Facebook
but I dare not – for fear you should laugh
That is why I laugh at myself and shatter my secret in jest
I make light of my pain, afraid you should do so.
I long to tell you the truest words I have to say to you
but I dare not – being afraid that you should not believe them
That is why I disguise them in untruth, saying the contrary of what I mean
I make my pain appear absurd, afraid that you should do so.
I long to use the most precious words I have for you
but I dare not – fearing I should not be paid with like value
That is why I give you hard names and boast of my callous strength
I hurt you, for fear you should never know any pain.
I long to sit silent by you,
but I dare not – lest my heart come out at my lips
That is why I prattle and chatter lightly and hide my heart behind words
I rudely handle my pain, for fear you should do so.
I long to go away from your side
but I dare not – for fear my cowardice should become known to you
That is why I hold my head high and carelessly come into your presence
Constant thrusts from your eyes keep my pain fresh for ever.
puisi serupa :
english poems,
Tagore,
translation
8.1.11
pagi tahun baru yang cantik
benar terang pagi ini,
pagi tahun baru yang cantik,
bulan masih di hujung laman,
matahari yang ku cinta,
kekal setia di langit baru,
masih jua memantulkan titik-titik embun kelmarin,
di atas hijau daun,mekar bunga dan berkas2 dahan,
dan dengarkan pada angin yang berbisik itu,
menyebarkan harum harum semangat lalu,
dalam dingin awal januari,
dalam lelah musim berganti,
dalam sabar putaran waktu,
dalam kenangan masa-masa yang dulu,
Ah!pantas amat ia pergi,
namun aku?
mengapa masih disini?
mengapa masih begitu?
0
komen
Share to XShare to Facebook
pagi tahun baru yang cantik,
bulan masih di hujung laman,
matahari yang ku cinta,
kekal setia di langit baru,
masih jua memantulkan titik-titik embun kelmarin,
di atas hijau daun,mekar bunga dan berkas2 dahan,
dan dengarkan pada angin yang berbisik itu,
menyebarkan harum harum semangat lalu,
dalam dingin awal januari,
dalam lelah musim berganti,
dalam sabar putaran waktu,
dalam kenangan masa-masa yang dulu,
Ah!pantas amat ia pergi,
namun aku?
mengapa masih disini?
mengapa masih begitu?
Subscribe to:
Posts (Atom)