31.8.11

Romansa Siapa Saja

(karya : Hasan Aspahani)


HIDUP ini, hidup kita ini, bukan lagi bukit bukau
menjulang seratus depa kelapa, telah lama terjatuh buah bungar.
Kini menjaga putik, bungsil & mumbang.

*

KITA hanya bisa ingin saling sabar bertukar:
Kau dengan kesepian yang tak mampu kumengerti
aku punya kepedihan yang tak pernah kau miliki

Seperti di kedai kafe yang aku tak peduli namanya,
kita para penyinggah resah, yang juga tak tahu pasti,
kenapa bisa sampai dan lama di meja ini

Mencari. Sesuatu, entah di gelas-gelas kopi, atau mesin pencari. Sampai pergi. Sendiri. Sendiri.

Hingga bular pandang. Entah mana yang bukat likat
udara yang menyenja, atau asin airmata.

O, entah kenapa, kafe ini sejak tadi mengulang lagu Kahitna.

Aku menyimpan saja,
selingkar bumban bunga melati
yang kubayangkan kelak kumahkotakan pada rambutmu.

Kau mungkin menunggu jam putar, sinema yang akan kau tonton sendiri
di layar yang hanya membawamu kembali ke sepi yang lama kau pelihara sendiri

*

O, hidup ini, kata-kata yang tak kita mengerti,
dan kamus itu, sudah lama kita tak menyentuhnya.


***Sebuah sajak yang sangat indah hasil nukilan saudara Hasan Aspahani. Anda juga boleh membaca terjemahannya dalam Bahasa Inggeris oleh Lara (dgn bantuan seorang teman dari Johor yang namanya enggan disiarkan).
Published with Blogger-droid v1.7.4
0 komen

27.8.11

Can This Poem Make You Cry?

(Karya asal : Hasan Aspahani)

I wrote this from a messy life,
when age is a secret number,
yet it cannot be hidden any longer.

Can this poem make you cry?

But, hey, how dare I, to say that life is messy?
We may not be who we were before,
an unripe love to adore,
a careless care, with a blushed flush,
emotion in a letter to say the least
jammed between a chapter,
of Pancasila Moral Studies.

Yes, surely we are no more Marys and Billys
who folded our school shirt's sleeves,
and run truant to the matinees,
at a theatre screening teenish romance,
with titles that had a limited vocab
of 'love', 'campus', or something like that.

So I wrote this poem from a memory no longer reachable.
A get-you theory that had gone feeble. Because of that, would you cry?

***

I wrote this from a life - hmmm is there a better word than - messy?
We have swallowed the age pill - and that means we have a skill in deceiving how we feel.

Like, when invited to attend a reunion party.

Auch, how many decades had it been
a school skirt as your second skin?
that which you had stealthily shortened
from its official length as written
on a student rulebook you were given?

Hey, how do you now call a lover
who can never be? Laugh as if nothing is amiss - laughing at your own silly anxiety - when he asked the question,"do you remember our first kiss?"

"That wasn't a kiss," you dismissed, "it wasn't!"

That's it, I wrote this from a memory that so want to - though impossible - be forgotten, and so want to - though infallible - be repeated, so is there any use for a question so dry:

...can this poem make you cry?

***

We may now want to run from that love.

But, even if we try, can then life not be
hmmm - why have I lost my dictionary,
each time I want to write there's only - messy?

Actually, I should ask no more at a good bye, whether this poem made you cry.


***A beautiful poem by Hasan Aspahani. Wonderfully translated by Gilda Sagrado. You can read the original text in Bahasa Indonesia here.

 
0 komen

22.8.11

hidupan liar

hidupan liar di area rumah saya
Published with Blogger-droid v1.7.4
0 komen

19.8.11

Jumaat, 19 Ramadhan 1432

sembilan belas bulan ramadhan,
terdengar alunan sajak tuhan,
pada melangit ujung penjuru tiang,
memanggil hamba datang bertandang,
ke rumah ibadah penuh rahmah,
di rembang jumaat penuh berkah.
Published with Blogger-droid v1.7.4
2 komen

9.8.11

sepudar kejora (iv)

apa itu hujan kanda?
kalau langit berbayang hitam,
alam berbalam muram,
dan pada syurga di hujung ufuk,
kini hanyut kian tenggelam?

baca juga : 
0 komen

doodle khat (ii)

Assolatu khairum minannauum.

Published with Blogger-droid v1.7.4
2 komen

sepasang kekasih dan nota-nota dari tuhan (i)

apalah yang bisa diperbuat,
dalam waktu ini yang demikian singkat,
melainkan tubuh ini kau rangkul erat,
lalu manis bibirmu di ulas bibirku merapat,
dan mata kita pun terkatup nikmat.
Published with Blogger-droid v1.7.4
1 komen

6.8.11

doodle khat








ini lah salah satu dari banyak kecintaan lara, selain puisi dan kata kata indah, tulisan jawi yang indah. masih belajar memahiri seni khat. dan ini hasil conteng2 pagi tadi. jika anda perasan, dan jika anda boleh membaca tulisan jawi, nama "Iqbal Hamid" paling banyak bertaburan atas A4 di atas. siapa Iqbal Hamid ini? ahahahhaha cari sendiri lah. ini atas semangat dia juga. khat conteng sampai patah mata pensil lara pagi tadi, kerana dia pun minat juga nampak nya, jadi lara abadikan nama dia dalam tulisan jawi dalam blog ini.. ..Iqbal, this is for u. hihi
2 komen

5.8.11

ini baris penuh luka dan sepi (i)

  • puing puing masa mendebui denai hayat, dan rimbun kenangan pun bagai tak sudi lagi, ia meluruh lalu menjauh


  • sejenak talkin dibaca, dikuburan cinta. taburlah mawar renjislah airmata, cinta itu terbunuh dek cemburu dan salah sangka.


  • rintik rintik hujan bagai bara merah berjatuhan membakar kulit, rintik rintik airmataku apatah lagi.


  • langit pun bagai tak sudi lagi, ia membayang kelam walau dalam biru. kau juga bagai enggan lagi, lama diam dan terus berlalu.


  • alis keningku yang pernah kau kecup dulu, bagai ranting kering tempat tergantung sepi kini.


  • aku bukan pelacur, tapi kesepian sentiasa mahu melangganiku. setitis, dua titis, airmata jadi hiasan dan sepi, ia tidak pernah peduli.


  • hati bagai kertas, dilarik berus mencipta luka di dada kanvas dan warna sepi pun berbalam balam, menghitam dan muram.



**baris baris ilham lara dari @twitter
1 komen

1.8.11

Emak : Semalam dan Hari Ini


Semalam denganmu emak
tiap suapmu aku menari atas pelangi
hari ini tanpamu emak
nasi kutelan serupa pasir, bagai berduri

semalam denganmu emak
lembut tuturmu, jujur bersulam nasihat
hari ini tanpamu emak
aku jadi ragu, segala suara berbisik jahat

semalam denganmu emak
tidur ku hangat dalam pelukan
hari ini tanpamu emak
malam ku kelam tiada rembulan

semalam denganmu emak
rambutku kau sikat, kau jalin erat
hari ini tanpamu emak
rambut ku kerat, hitam warnanya telahpun karat

semalam denganmu emak
aku ketawa lalu kau senyum bahgia
hari ini tanpamu emak
aku menangis, tiada siapa mendengarnya

semalam denganmu emak
aku anak kecil lena dalam dukungan
hari ini tanpamu emak
aku gadis sesat tak berpunca tiada haluan...


RIP Jamilah binti Khalid. 
0 komen