hangat itu adalah pipiku yang berlinang airmata tatkala melihat kau terpejam
dan takkan terjaga lagi
sejuk dahimu
pucat bibirmu
tidak lagi meniriskan darah maupun birahi
aku yang kau tinggalkan sepi sendiri
antara dua nisan serta air mawar
dan sayup yaasin berbisik kenangan yang tak pernah pudar
sayang, kau telah tiada tapi aku masih lagi menangis.
Published with Blogger-droid v1.7.4