10.11.13

Percakapan Pagi (vi)

Ketika 'tidur' adalah suatu kata kosong kerap kau ungkap - mata mengiyakan tanpa bicara
Kini adalah suatu bunyi asing - ia bikin kepalamu pusing

Ada denting buluh yang terdengar menjauh - seperti gundah - di malam sewaktu angin lewat
Barangkali ada pesan pengukir pada anak anaknya yang tak ingin ditafsir

Seperti suatu malam di hujung kalendar - pungguk gemetar
Bulan semacam enggan - tak lagi keluar
Lalu langit adalah kelam matanya - yang sunyi

Terdengar suara ambulan lirih di pagi embun tak habis menitis
Kecemasan biasa isi kota yang harus bangkit sekalipun sakit
Kerana di kota ini nasib tak menunggumu - mengaislah di kabut pagi yang serupa kabut maut itu

Ya, benar katamu itu; pagi dan matahari adalah sahabat tanpa syarat
Tapi hari ini kau lihat; matahari telah menolak janji dan membuat pagi menangis gerimis..

No comments: