Di sebuah semesta lain, puisi adalah rintik rintih hujan -- kata kata meluruh dan menumbuh perasaan. Walaupun tidak ada nabi yang menukar air kepada wain, orang orang cukup mabuk dengan menghirup renyai kesedihan.
Alangkah anehnya, di sana penyair (tetap) bukan tuhan.
No comments:
Post a Comment