10.6.10

di bawah pohon kenangan dan tepian sungai yang keruh itu





di tepian sungai yang keruh itu
dalam sabar menanti
bersaksikan pohon kenangan kita
hijau nya telah pun mula pudar dan layu

ku lihat kau makin hanyut
ke muara ampangan yang jauh
yang air nya
sekeruh gelodak jiwaku kini

lelah hanyut kau ke muara tak bernama
meninggalkan aku sendirian
setia di tebing itu
setia mengharap kau ke sisi

namun
saat musim berganti
sungai kekeringan
pohon kenangan makin hilang keteduhan
aku kedinginan
kau tetap tidak kembali


akhir cerita
di bawah pohon kenangan yang sama
yang kini telah gugur daun malahan reput rantingnya
dan dalam penantian yang abadi
takdirnya terkuburlah aku di situ.

2 comments:

kedai buku perintis said...

penantian yang panjang dan sia sia...

nice sajak.

lara nur said...

penantian sesungguhnya membunuh jiwa...

terima kasih atas ulasan saudari. =)