28.6.12

Pantun Untuk Kanda (viii)

Kalau tuan pergi seberang,
Carikan saya serunai buluh,
Kalau tuan hati tak tenang,
Aduhai saya lagi gemuruh.

Tuan bisu saya pun bisu,
Dengan mata kita bicara,
Tuan malu saya pun malu,
Adakah ini namanya cinta?

Sira gula kelapa kukur,
Hidang bersama ubi keladi,
Setia saya mustahil diukur,
Curang tidak sekali kali.

Dia mahu saya pun mahu,
Mana satu pilihan tuan?
Dia tunggu saya pun tunggu,
Silap pilih merana badan.

Ewahhh...!

Published with Blogger-droid v2.0.4
0 komen

14.6.12

Dengan Puisi Aku Abadi

Puisiku tak akan cukup membelikanku kain kafan maupun ukiran batu nisan. Puisiku juga tak akan cukup membayar upah si penggali kubur maupun kudapan sidang jenazah dengan bubur. Puisiku hanya bisa dibaca dan bila ada yang menangis kerananya, hidupku bertambah seratus ganda.

Published with Blogger-droid v2.0.4
2 komen

9.6.12

Beberapa baris kata tentang... cinta, lagi.

Pada akhirnya aku pun tak lagi tahu, langit atau lautkah yang biru itu? Cintamu membikin semuanya jadi jingga, hangat dan membara.


Kehadapan masa laluku, duka yang diam di jendela hati. Cinta hilang, rindu pulang, kekasih yang pergi takkan kembali.


Wahai kenangan yang malar, sepi mengakar, membuahkan rebak tangis di sepanjang musim. Mana dia si matahari ku, mana?


Sepi mengguris guris bagai kaca menuris hati. Siapa yang mau merawat lukaku? Duka yang tak pernah habis itu, berdarah di seperpanjang rindu?


Engkau kini cermin nestapa. Memantul sunyi, sakit dan bongkok terbeban duka. Aku, jadilah bayang, yang tak lagi mengenal cahaya.


Published with Blogger-droid v2.0.4
1 komen